Tidak terasa kita telah memasuki bulan Desember, atau
bulan kedua belas dan merupakan bulan terakhir tahun masehi. Itu berarti bulan
depan, kita semua yang masih diberikan kemurahan oleh Tuhan akan memasuki tahun
yang baru.
Bagi orang beriman, akhir
tahun merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk menyambut kelahiran Putra
Tuhan, Sang Pemakna Hidup kita, penjamin keselamatan seluruh
umat manusia. Bagi orang beriman, akhir tahun juga
merupakan kesempatan untuk menjadikan tahun yang akan berakhir ini sebagai
tahun rahmat. Bagaimana caranya?
Pilihlah waktu yang cukup untuk diri sendiri, renungkanlah
pengalaman demi pengalaman yang telah dijalani selama tahun ini. Kita bisa mengambil sudut sebagai pribadi, sebagai
keluarga, sebagai komunitas, sebagai bangsa, atau sudut lainnya. Temukan dalam permenungan itu, bagaimana Tuhan berkarya atas hidup kita, atas keluarga kita, atas komunitas kita sepanjang tahun
berjalan ini.
Hidup kita diasah dan
terus diasah hingga tajam oleh
pengalaman masa lalu, seperti kata pepatah “pengalaman adalah guru yang
sangat berharga”, karenanya petiklah setiap pengalaman
hidup kita itu, dan renungkanlah dengan mendalam, lalu kita ambil setiap hikmah yang bermanfaat, dan
kita singkirkan kerikil-kerikil tajam yang menghambat. Segeralah bawa setiap
penemuan kita itu ke dalam doa.
Terakhir, bangun komitmen
yang nyata untuk diri kita, keluarga kita, komunitas kita, dan untuk orang miskin, orang yang yang pernah anda
sakiti. Apa yang hendak kita lakukan? Bawalah dalam doa pula.
Tawaran ini tentu saja hanyalah sebuah cara, tetapi panggilan kita tetaplah sama, yakni menjadikan hidup kita indah dan penuh arti, sehingga hidup kita tidak akan sia-sia. Oleh karenanya marilah kita temukan makna hidup ini, sehingga jiwa kita akan bertepuk tangan dan bersorak sorai. Semoga bermanfaat. (***)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar